
Berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh lapisan masyarakat, Direktorat Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta menggelar pelatihan “Layanan Ramah Disabilitas Petugas MRT” bagi calon manajer dan staf stasiun MRT Jakarta. Pelatihan telah mulai dilaksanakan di Kantor Lapangan PT MRT Jakarta di sekitar Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu (21-11-2018) lalu dan akan berakhir pada 20 Desember 2018. Tidak kurang dari 97 peserta mengikuti pelatihan intensif yang terdiri dari enam angkatan dengan kurikulum pelatihan mencakup teori dan praktik selama dua hari per angkatan. Setiap angkatan akan terdiri dari 15 sampai 17 peserta. PT MRT Jakarta menggandeng Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) sebagai fasilitator pelatihan.
Setiap angkatan mengikuti pelatihan selama dua hari, setiap peserta pelatihan mengikuti kelas teori yang dimulai dengan pengertian dasar pelayanan transportasi publik kereta api, dasar hukum yang digunakan, dan konsep dasar disabilitas. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemutaran tayangan video tentang bagaimana melayani penyandang disabilitas, lalu dilanjutkan dengan interaksi dan komunikasi dengan penumpang disabilitas fisik, netra, dan tuli. Selanjutnya, setiap peserta dibagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing disabilitas yang berbeda untuk praktik menjadi penumpang disabilitas dan menjadi petugas MRT di stasiun.
Ariani Soekanwo, salah satu fasilitator utama, mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif ini. “Menurut saya bagus sekali karena mempersiapkan bagaimana petugas yang melayani disabilitas, termasuk lansia. Jadi sebelum dibuka untuk umum, sudah latihan dulu, dari pada setelah dibuka, baru mau ikut pelatihan,” ujar ia. “Inisiatif ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 98 Tahun 2017 tentang Penyediaan Aksesibilitas pada Pelayanan Jasa Transportasi Publik bagi Pengguna Jasa Berkebutuhan Khusus. Harapan saya adalah akses untuk penyandang disabilitas (di Jakarta) harus seperti di berbagai negara yang accessible untuk disabilitas sehingga mereka bisa menikmati jasa transportasi yang modern ini,” lanjut ia.
Selain dari aspek pelayanan, MRT Jakarta juga berkomitmen untuk mendesain dan membangun fitur-fitur yang ada di stasiun dan kereta dengan menyertakan aspek kenyamanan bagi penyandang disabilitas seperti blok taktil (tactile), elevator, kereta tiga dan empat yang memiliki area khusus pengguna kursi roda, letak lift dari area beranda peron (concourse) ke peron yang langsung di depan pintu kereta nomor tiga dan empat tersebut, desain mesin penjual tiket (ticketvending machine/TVM) dan loket tiket yang menyesuaikan dengan pengguna kursi roda, sandai (ramp) di akses keluar dan masuk stasiun bawah tanah, serta tombol lift yang dilengkapi dengan huruf braille.